Sebelum masuk kepembahasan alangkah baiknnya bilamana Anda mengetahui tentang bangunan tradisional. Namun Anda jangan sampai salah paham dan penyempitan arti dalam bangunan tradisional, karna banyak orang sering mendengar ketika orang lain mengatakan bangunan tradisional pasti tradisional jawa. Namun terutama di Negara kita itu banyak bangunan tradisional tidak hannya joglo dan limas saja melainkan banyak lagi.
bangunan omahoda suku nias di Sumatera Utara dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan jangan sampai Anda salah paham, karna bangunan tradisional itu luas baik itu di daerah jawa atau luar jawa.
Memang kadang saya ingat pada waktu dulu ketika saya magang diperusahaan menduduki sebagai drafter atau orang sering mengatakan ahli gambar. Namun ketika seiringnnya waktu saya bertemu dengan salah seorang guru, dia mampir ke pembangunan rumah, dan ketika itu saya berbincang-bincang dengannya, sampai akhirnnya saya menanyakan keinginan dan keperluannya datang kesini dan menghampiri saya.
Guru tersebut berbicara saya sebentar lagi akan pensiun menjadi guru, memang asal saya dari padang, dan saya tugas menjadi guru dibekasi, dan saya ingin istirahat menikmati pensiun dan menghabiskan sisa umur saya di jogja. Karna dari itu bapak mencari seorang arsitek untuk membangun, merencanakan, mendesain, rumah untuk bapak, dan bapak tidak salah lagi bertemu dengan orang yang tepat, dan pada akhirnnya saya coba mengerjakan apa yang bapak itu katakan.
Baca Juga : Cara Mengecat Ulang Dinding Rumah
Memang tidak ada salahnnya bilamana kita memilih tinggal dimana saja itu ga ada yang melarang dan rumah mau seperti apa aja mulai dari konsep, gaya, rumah tersebut baik mewah dan tidak mewahnnya itu yan terserah kamu.
Memang setiap generasi kegenerasi pasti ada sebuah perbedaan dan perubahan, namun kadang pastinnya ada yang selalu dipertahankan dan dijaga, ntah dari hal apa itu yang pasti ada. Dan ketika kita tinggal disuatu daerah pasti kita akan menerima warisan tradisi yang ada didaerah tersebut, namun warisan itu akan menjadi milik kita seutuhnnya bilamana kita menjagannya, dan bilamana kita meninggalkannya, kurang peduli berarti kita belum merasa amat berhargannya warisan tersebut.
Mungkin itu kearifan, ketidak tahuan kita serta kurang peduli dan tidak merasa berhargannya sebuah warisan atau budaya, kalau bukan Anda terus siapa lagi, untuk mengangkat dan merawat warisan tersebut.
Jadi ada beberapa penyebab dan faktor serta matinnya dan tidak berkembangnnya bangunan tradisional terutama dimasyarakat Pulau Jawa. Karna tidak ada sesuatu yang rusak tanpa adannya tindakan yang keras dan nyata, maka dari itu penyebab dan faktornnya dikarnakan;
1. Kenapa rumah bangunan tradisional muncul diluar pulou jawa, dan ini dikarnakan dizamannya kehidupannya itu lebih bersifat masyarakat dan didaerahnnya komunal. Dan penyebab faktornnya ialah karna mereka hidupnnya berkelompok, kelompok besar, atau sebuah keluarga besar, hidupnnya selalu bersama-sama, sehingga orang-orang menyebutnnya dan disebut rumah besar.
Kadang juga orang menyebutnnya rumah induk, dan ada juga yang menyebutnnya rumah adat, karna didalamnnya sudah menjadi wadah suatu daerah masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan adat, sehingga kegiatan ini sudah menjadi bentuk ukuran yang sangat relatif luas dan besar.
2. Karna memang bangunan dipulau jawa khususnnya untuk bangunan tradisional, itu dalam bentuk kelompok-kelompok kecil untuk sebuah keluarga, dan bentuknnya yang sangat relatif kecil jadi bukan rumah bersama, dibandingkan rumah bangunan tradisional diluar pulau jawa yang memiliki ukuran sangat besar semisal di masyarakat Nias, Toraja, Padang, Dayak, serta masyarakat lain yang ada diluar pulau jawa.
3. Dan sudah ada sebelumnnya yang bergaya arsitektur bangunan tradisional dimasyarakat suku tersebut dengan ala lokalitas Indonesia yaitu sebuah bangunan tradisional dari masyarakat keturunan semisal suku Tionghoa dan suku Arab, dan memiliki sebuah karya yang sangat agung, indah serta penuh dengan filosofi bangunan rumah tinggal, Namun lambat launnya waktu dan sudah maju, berkembangnnya iptek dan zaman, ini tidak dilestraikan lagi oleh pewaris masyarakat daerah suku tersebut.
Baca Juga : Usia Cat Dinding, Besi, Kayu, Dan Melamin
4. Dan memang bilamana kita melihat dari sosial, dan ditinjau dari zaman sekarang ini, bangunan rumah tradisional tidak dilestarikan oleh masyarakat pewarisnnya ini dikarnakan faktor dan penyebabnnya ada sebuah pola penyebaran, tumbuh masyarakat tersebut banyak yang hijrah meninggalkan kampung, daerah asalnnya, dengan alasan sebuah pekerjaan, pendidikan, karir dan yang lainnya.
Dan kemudian pada akhirnnya tidak kembali kedaerah asalnnya terutama untuk membangun sebuah rumah bangunan tradisional atau rumah untuk mereka tinggali dimasannya atau dimasa untuk pensiun nanti.
5. Memang dilihat ditinjau secara sosial orang-orang lebih melihat dan memandang sesuatu itu yang serba gampang cepat serba praktis pragmatis yang kerjannya lebih mudah, dan mereka lebih cari mudahnnya. dan kadang-kadang mereka tinggal dalam sebuah salah satu bangunan yang bukan akar asal budayannya “kontek bangunan tradisional” Dan pada akhirnnya akan timbul masalah sosial yang baru pula yang mereka belum menghadapinnya, dan menyelsaikan dimasyarakatnnya.
6. Karna teknis bangunan rumah tradisional diluar pulau jawa memang ukurannya sangat besar atau bisa dikatakan cukup besar, dan kurang dapat diaplikasikan atau diterapkan dalam ukuran yang kecil atau cukup dibilang kecil. Dan dalam menyingkapi hal ini maka ini akan menjadi sebuah tugas untuk sang arsitek untuk membuat arsitektur bangunan tradisional yang kita harapkan untuk mewujudkannya kembali.
7.Karna sebuah budaya atau karya budaya itu aka tercipta dan tercipta dikarnakan hasil olah pikir yang sangat kreatif serta kebiasaan masyarakat daerah tersebut. Dan ini bukan sebuah karya yang jatuh dari langit dengan sekejap, sehingga bilamana Anda ingin melestarikan dan mengembangkan sebuah budaya terutama khusus untuk arsitektur.
Maka harus bertumbuh, tumbuh dan berpijak ditengah-tengah masyarakatnnya, serta yang dimiliki oleh masyarakat daerah itu sendiri. Dan Anda juga harus tau dan ingat bahwa sebuah bangunan rumah tinggal juga memiliki dan merupakan sebuah cerminan terutama untuk orang yang menempatinnya.
Baca Juga : Tips Tinggi Pagar Bangunan Rumah
8. Memang tidak ada salahnnya orang luar jawa ingin mengembangkan sebuah rumah bangunan tradisional, membangun rumah tradisional dan itu boleh-boleh saja. Orang lain juga ingin membangun dan melestraikannya, kenapa kita enggak, apalagi kita dapat warisan dari budaya daerah yang kita tinggali maka kita harus lebih menjaga, melestarikan, membangun warisan itu, kalau bukan kita terus siapa lagi, pertahankan apa yang tuhan titipkan kepada kita.
9. Sudah banyak dan tumbuh serta berkembang bangunan tradisional jawa yang dibangun ulang dan dimiliki oleh orang yang bukan berasal dari masyarakat keturunan jawa. Dan ada juga membangun dan pemilik bangunan tradisional jawa yang didirikan oleh keturunan jawa asli.
Namun mereka mengadu nasib karna mereka hidup ditengah-tengah perkotaan atau dikota besar dengan membagun tyle bangunan tradisional Jawa, semisal bangunan Joglo, limasan, pedesaan dan rumah kampung, baik itu untuk tempt tinggal masa sekarang atau untuk tinggal masa pensiun nanti.
10. Bilamana kita ingin membangun rumah bangunan tradisional kecuali bangunan jawa, dan memang hal ini faktor, penyebab dikarnakannya kita kurang tau dan kurang pahamnnya tentang bangunan tradisional. Dan tidak ada salahnnya bilamana Anda mencoba membangun bangunan tradisional yang lain seperti diluar pulau jawa, bukan bangunan tradisional limasan dan joglo saja, cobalah yang baru.
Jadi itulah bangunan rumah tradisional diluar pulau jawa yang Anda boleh coba, melestarikan, membangunnya, karna bangunan tradisional itu bangak bukan hannya joglo dan limasan saja. Tapi tidak ada salahnnya dan tidak ada yang melarang bilamana Anda ingin membangun rumah joglo, limasan atau bangunan tradisional luar pulau jawa.
Maka lestarikanlah, kembangkanlah sebuah karya arsitektur tradisional, dan sulusi yang paling sederhana dengan menerapkan sebuah elemen lokalitas terutama pada bangunan tersebut. seperti halnnya ornamen, bahan material, bentuk, pola ruang, dan masih banyak lagi yang lainnya dan sang arsitek juga jangan lupa supaya membantu dalam mewujudkan apa yang mereka inginkan dan mereka rencanakan.
Home Indonesia Traditional Home Papua Aceh Jawa Image by Sayyid 96 from Pixabay (Sumber: gedungarsitek.blogspot.com)
Seperti halnnya bangunan tradisional yang ada didaerah - daerah lain misal bangunan rumah betang suku dayak di Kalimantan, bangunan rumah gadang di Padang, bangunan rumah bale suku sasak di NTB, bangunan rumah tongkonan suku toraja di Sulawesi, bangunan omahoda suku nias di Sumatera Utara dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan jangan sampai Anda salah paham, karna bangunan tradisional itu luas baik itu di daerah jawa atau luar jawa.
Memang kadang saya ingat pada waktu dulu ketika saya magang diperusahaan menduduki sebagai drafter atau orang sering mengatakan ahli gambar. Namun ketika seiringnnya waktu saya bertemu dengan salah seorang guru, dia mampir ke pembangunan rumah, dan ketika itu saya berbincang-bincang dengannya, sampai akhirnnya saya menanyakan keinginan dan keperluannya datang kesini dan menghampiri saya.
Guru tersebut berbicara saya sebentar lagi akan pensiun menjadi guru, memang asal saya dari padang, dan saya tugas menjadi guru dibekasi, dan saya ingin istirahat menikmati pensiun dan menghabiskan sisa umur saya di jogja. Karna dari itu bapak mencari seorang arsitek untuk membangun, merencanakan, mendesain, rumah untuk bapak, dan bapak tidak salah lagi bertemu dengan orang yang tepat, dan pada akhirnnya saya coba mengerjakan apa yang bapak itu katakan.
Baca Juga : Cara Mengecat Ulang Dinding Rumah
Memang tidak ada salahnnya bilamana kita memilih tinggal dimana saja itu ga ada yang melarang dan rumah mau seperti apa aja mulai dari konsep, gaya, rumah tersebut baik mewah dan tidak mewahnnya itu yan terserah kamu.
Memang setiap generasi kegenerasi pasti ada sebuah perbedaan dan perubahan, namun kadang pastinnya ada yang selalu dipertahankan dan dijaga, ntah dari hal apa itu yang pasti ada. Dan ketika kita tinggal disuatu daerah pasti kita akan menerima warisan tradisi yang ada didaerah tersebut, namun warisan itu akan menjadi milik kita seutuhnnya bilamana kita menjagannya, dan bilamana kita meninggalkannya, kurang peduli berarti kita belum merasa amat berhargannya warisan tersebut.
Penyebab Dan Faktornnya Dikarnakan
House Indonesia Traditional House Image by OpenClipart-Vectors from Pixabay (Sumber: gedungarsitek.blogspot.com)
Dan ini salah satu penyebab dari tidak berkembangnnya bangunan tradisional terutama diluar pulou jawa, karna Anda tidak membiasakan melestarikan serta tidak membiasakan membangun rumah tinggal yang bersangkutan dengan budaya didaerah Anda. House Indonesia Traditional House Image by OpenClipart-Vectors from Pixabay (Sumber: gedungarsitek.blogspot.com)
Mungkin itu kearifan, ketidak tahuan kita serta kurang peduli dan tidak merasa berhargannya sebuah warisan atau budaya, kalau bukan Anda terus siapa lagi, untuk mengangkat dan merawat warisan tersebut.
Jadi ada beberapa penyebab dan faktor serta matinnya dan tidak berkembangnnya bangunan tradisional terutama dimasyarakat Pulau Jawa. Karna tidak ada sesuatu yang rusak tanpa adannya tindakan yang keras dan nyata, maka dari itu penyebab dan faktornnya dikarnakan;
1. Kenapa rumah bangunan tradisional muncul diluar pulou jawa, dan ini dikarnakan dizamannya kehidupannya itu lebih bersifat masyarakat dan didaerahnnya komunal. Dan penyebab faktornnya ialah karna mereka hidupnnya berkelompok, kelompok besar, atau sebuah keluarga besar, hidupnnya selalu bersama-sama, sehingga orang-orang menyebutnnya dan disebut rumah besar.
Kadang juga orang menyebutnnya rumah induk, dan ada juga yang menyebutnnya rumah adat, karna didalamnnya sudah menjadi wadah suatu daerah masyarakat dalam melakukan kegiatan-kegiatan adat, sehingga kegiatan ini sudah menjadi bentuk ukuran yang sangat relatif luas dan besar.
2. Karna memang bangunan dipulau jawa khususnnya untuk bangunan tradisional, itu dalam bentuk kelompok-kelompok kecil untuk sebuah keluarga, dan bentuknnya yang sangat relatif kecil jadi bukan rumah bersama, dibandingkan rumah bangunan tradisional diluar pulau jawa yang memiliki ukuran sangat besar semisal di masyarakat Nias, Toraja, Padang, Dayak, serta masyarakat lain yang ada diluar pulau jawa.
3. Dan sudah ada sebelumnnya yang bergaya arsitektur bangunan tradisional dimasyarakat suku tersebut dengan ala lokalitas Indonesia yaitu sebuah bangunan tradisional dari masyarakat keturunan semisal suku Tionghoa dan suku Arab, dan memiliki sebuah karya yang sangat agung, indah serta penuh dengan filosofi bangunan rumah tinggal, Namun lambat launnya waktu dan sudah maju, berkembangnnya iptek dan zaman, ini tidak dilestraikan lagi oleh pewaris masyarakat daerah suku tersebut.
Baca Juga : Usia Cat Dinding, Besi, Kayu, Dan Melamin
4. Dan memang bilamana kita melihat dari sosial, dan ditinjau dari zaman sekarang ini, bangunan rumah tradisional tidak dilestarikan oleh masyarakat pewarisnnya ini dikarnakan faktor dan penyebabnnya ada sebuah pola penyebaran, tumbuh masyarakat tersebut banyak yang hijrah meninggalkan kampung, daerah asalnnya, dengan alasan sebuah pekerjaan, pendidikan, karir dan yang lainnya.
Dan kemudian pada akhirnnya tidak kembali kedaerah asalnnya terutama untuk membangun sebuah rumah bangunan tradisional atau rumah untuk mereka tinggali dimasannya atau dimasa untuk pensiun nanti.
5. Memang dilihat ditinjau secara sosial orang-orang lebih melihat dan memandang sesuatu itu yang serba gampang cepat serba praktis pragmatis yang kerjannya lebih mudah, dan mereka lebih cari mudahnnya. dan kadang-kadang mereka tinggal dalam sebuah salah satu bangunan yang bukan akar asal budayannya “kontek bangunan tradisional” Dan pada akhirnnya akan timbul masalah sosial yang baru pula yang mereka belum menghadapinnya, dan menyelsaikan dimasyarakatnnya.
6. Karna teknis bangunan rumah tradisional diluar pulau jawa memang ukurannya sangat besar atau bisa dikatakan cukup besar, dan kurang dapat diaplikasikan atau diterapkan dalam ukuran yang kecil atau cukup dibilang kecil. Dan dalam menyingkapi hal ini maka ini akan menjadi sebuah tugas untuk sang arsitek untuk membuat arsitektur bangunan tradisional yang kita harapkan untuk mewujudkannya kembali.
7.Karna sebuah budaya atau karya budaya itu aka tercipta dan tercipta dikarnakan hasil olah pikir yang sangat kreatif serta kebiasaan masyarakat daerah tersebut. Dan ini bukan sebuah karya yang jatuh dari langit dengan sekejap, sehingga bilamana Anda ingin melestarikan dan mengembangkan sebuah budaya terutama khusus untuk arsitektur.
Maka harus bertumbuh, tumbuh dan berpijak ditengah-tengah masyarakatnnya, serta yang dimiliki oleh masyarakat daerah itu sendiri. Dan Anda juga harus tau dan ingat bahwa sebuah bangunan rumah tinggal juga memiliki dan merupakan sebuah cerminan terutama untuk orang yang menempatinnya.
Baca Juga : Tips Tinggi Pagar Bangunan Rumah
8. Memang tidak ada salahnnya orang luar jawa ingin mengembangkan sebuah rumah bangunan tradisional, membangun rumah tradisional dan itu boleh-boleh saja. Orang lain juga ingin membangun dan melestraikannya, kenapa kita enggak, apalagi kita dapat warisan dari budaya daerah yang kita tinggali maka kita harus lebih menjaga, melestarikan, membangun warisan itu, kalau bukan kita terus siapa lagi, pertahankan apa yang tuhan titipkan kepada kita.
9. Sudah banyak dan tumbuh serta berkembang bangunan tradisional jawa yang dibangun ulang dan dimiliki oleh orang yang bukan berasal dari masyarakat keturunan jawa. Dan ada juga membangun dan pemilik bangunan tradisional jawa yang didirikan oleh keturunan jawa asli.
Namun mereka mengadu nasib karna mereka hidup ditengah-tengah perkotaan atau dikota besar dengan membagun tyle bangunan tradisional Jawa, semisal bangunan Joglo, limasan, pedesaan dan rumah kampung, baik itu untuk tempt tinggal masa sekarang atau untuk tinggal masa pensiun nanti.
10. Bilamana kita ingin membangun rumah bangunan tradisional kecuali bangunan jawa, dan memang hal ini faktor, penyebab dikarnakannya kita kurang tau dan kurang pahamnnya tentang bangunan tradisional. Dan tidak ada salahnnya bilamana Anda mencoba membangun bangunan tradisional yang lain seperti diluar pulau jawa, bukan bangunan tradisional limasan dan joglo saja, cobalah yang baru.
Jadi itulah bangunan rumah tradisional diluar pulau jawa yang Anda boleh coba, melestarikan, membangunnya, karna bangunan tradisional itu bangak bukan hannya joglo dan limasan saja. Tapi tidak ada salahnnya dan tidak ada yang melarang bilamana Anda ingin membangun rumah joglo, limasan atau bangunan tradisional luar pulau jawa.
Maka lestarikanlah, kembangkanlah sebuah karya arsitektur tradisional, dan sulusi yang paling sederhana dengan menerapkan sebuah elemen lokalitas terutama pada bangunan tersebut. seperti halnnya ornamen, bahan material, bentuk, pola ruang, dan masih banyak lagi yang lainnya dan sang arsitek juga jangan lupa supaya membantu dalam mewujudkan apa yang mereka inginkan dan mereka rencanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar