UNSUR – UNSUR PADA DESAIN BROSUR
Karna didalam desain pada desain brosur kita harus memperhatikan apa yang kita desain dan harus bersangkutan dengan yang ingin dipasarkan oleh kita nah yang ga kalahnnya lagi kalian mungkin harus memperhatikan tentang adannya garis-garis, bidang, warna, gelap terangnnya, tekstur, dan format panjang, pendeknnya, nah yang ini jangan sampai lupa karna ini yang termasuk kedalam unsur-unsur pada desain brosur dan kalau bisa kalian terapkan supaya apa suapaya lengkap dan sempurna dan kalau ada yang kurang tentang apa yang dibahas saya boleh kalian menambahkannya.
Baca Juga : Prinsip-Prinsip Kerja Desain Brosur
a) Garis-Garis, dimaknai sebagai jejak sesuatu. Misalnnya, goresan pensil, pena atau mouse di computer dan lain sebagainnya. Garis tidak memiliki kedalaman (defth), hannya memiliki ketebalan dan panjang. Oleh karna itu, garis adalah elemen satu dimensi.
b) Bidang, segala bentuk apapun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar. Bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris ( lingkaran, segitiga, segi empat, elips, setengah lingkaran , dan sebagainnya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris memiliki kesan formal. Sebaliknnya, bidang non geometris memiliki kesan tidak formal dan dinamis.
c) Warna, elemen visual penarik perhatian paling utama. Jika penggunannya warna salah, kualitas, citra, keterbacaan, pun akan salah. Contohnnya warna yang lembut akan memancarkan kesan romantic dan ketenangan.
Sementara waarna-warna tegas dan kuat akan memberi kesan dinamis. Penggunaan yang salah tempat tentu akan menimbulkan kesan yang salah dibenak audiens.
d) Gelap terang salah satu cara terbaik untuk memudahkan unsure penangkapan pesan dalam visual grafis adalah dengan mengatur gelap dan terangnnya. Ada dalam dua pembagian dalam katagori ini, yaitu low contrast value yang berarti penggunaan warna warna yang kurang kontras. Visual yang dihasilkan akan cenderung kalem, statis, dan sederhana serta tenang. Adapun yang kedua adalah high contrast value, yaitu penggunaan warna-warna kontras dengan exstrem, sehingga menghasilkan visual energik, ceriam, dinamis, dramatis, dan penuh gairah.
e) Tekstur, nilai raba atau lebih mudahnnya adalah halus dan kasarnnya sebuah permukaan benda. Dalam desain grafis, penggunaan tekstur dapat dimayakan untuk memberikan visual yang lebih berkarakter. Tekstur sering digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras dalam sebuah desain komunikasi visual.
f) Format Panjang dan Pendek, tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnnya suatu elemen visual perlu diperhatikan. Tujuannya agar keterbacaan (legibility) dapat disajikan dengan baik. Untuk mengatur format dalam sebuah desain visual perlu dibuat yang namannya visual hierarchy (skala prioritas). Carannya adalah dengan mengurutkan hal-hal penting untuk ditampilkan lebih utama, baru kemudian yang tidak penting. Tujuannya agar pembaca tahu bagian mana yang harus dibaca atau dilihat terlebih dahulu. Demikian pula dengan peletakan font, warna, bentuk, posisi, dan semuannya yang perlu menjadi bagian mana yang bagian utama dan bagian pendukung.
Nah yang tadi saya sudah bahas dan saya tuliskan apa kalian mampu dan ingin menerapkannya kalau merasa perlu dan penting terapkan dan kalau kalian merasa kuarang dan kurang bagus dan penting ga papa kalian ga terapkan tapi saya hannya menyarankan saja suapaya kalian menerapkan karna ini saya juga sebagaimana kata guru saya si dan juga saya lagi belajar menerapkannya sedilit-sedikit mungkin nanti menjadi bukit aminnn dan semoga kalian menerapkannya juga.
Mungkin segini dan sekian aja pembahasan di waktu dan hari yang cerah ini semoga saya khususnnya bisa menerapkan dan umumnnya untuk yang ingin belajar menerapkan dan dari saya terima kasih atas kunjungan kalian ke website/blog saya dan yang telah membaca artikel saya walaupun tidak membaca saya mengucapkan terima kasih.
Sumber : gedungarsitek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar