√ CIRI – CIRI DESAIN INTERIOR RUMAH KLASIK EROPAgedung arsitektur: CIRI – CIRI DESAIN INTERIOR RUMAH KLASIK EROPA

Sabtu, 03 Agustus 2019

CIRI – CIRI DESAIN INTERIOR RUMAH KLASIK EROPA


CIRI – CIRI DESAIN INTERIOR RUMAH KLASIK EROPA

Jika sebelumnya kita sudah membahas soal desain interior rumah ala Korea, kali ini kita akan beranjak ke benua tetangga Asia yakni Eropa. Tentu masih membicarakan interior rumah namun lebih spesial lagi karena fokus kita pada tulisan ini ialah mengenai interior rumah klasik Eropa yang terkenal akan citra sosial tinggi dengan daya pukau dari berbagai detail artistik nan berkelas.

Gaya klasik tercatat sebagai salah satu konsep penataan ruang paling berumur karena sudah berabad – abad lamanya mengalami perkembangan. Daratan Eropa sendiri dianggap sebagai tempat awal mula konsep ini muncul. Lebih tepatnya dari kekaisaran Yunani dan Romawi.

Dua kerajaan tersebut pada dasarnya memang sempat luar biasa berjaya dan disegani sehingga mulai dari Istana hingga bangunan – bangunan di wilayahnya berdiri begitu megah. Jadi wajar bila konsep klasik yang mengacu kesitu selalu mengundang decak kagum kita.

4 CIRI DESAIN INTERIOR RUMAH KLASIK EROPA
Berikut ini ada 4 desain interior rumah klasik Eropa yang saat ini umum diterapkan di berbagai belahan dunia.

UKURAN LUAS BAGI SETIAP RUANGAN

Karena kemegahan menjadi salah satu kesan utama bagi penerapan konsep klasik Eropa ukuran setiap ruangan di dalam rumah pun dibuat seluas mungkin. Dengan tetap memperhatikan tata ruang yang efektif sebenarnya ruangan sengaja dibuat luas untuk memungkinkan aneka perabot fungsional dan dekoratif dapat dimasukan. Sekaligus menjadikannya lebih fleksibel dalam pengaturan tempat furnitur.

Ruangan yang luas pun dimbangi juga oleh elemen konstruksi penyusunya. Sering kali kita akan menemukan sejumlah pilar penyangga langit – langit ruangan rumah klasik Eropa. Kemudian untuk pintu dan jendela juga ikut dibuat besar untuk menyesuaikan area dinding yang lebar dan tinggi.

Pada bagian jendela tirai – tirai panjang diaplikasikan sebagai pengatur intesitas masuknya cahaya matahari plus menjadi sebuah hiasan. Ukuran tiap ruangan yang luas juga menjadi alasan mengapa penggunaan sekat non permanen maupun semi permanen jarang dimanfaatkan. Jarak antar ruangan berjauhan sehingga pembatas berupa tembok jadi pilihan terbaik.

ANTI TERHADAP PENGAPLIKASIAN WARNA – WARNA KONTRAS

Maksud dari poin kedua ini adalah beberapa warna yang dipilih untuk menghiasi interior rumah tidak ada yang kontras satu sama lain. Warna – warna untuk konsep klasik lebih cenderung terlihat senada. Adapun perbedaan warna yang ada tidak terlalu mencolok. Contoh warna coklat, krem, putih dan emas.
Dalam menciptakan nuansa ruangan elegan perpaduan warna dibuat saling mengait dengan tidak hanya menerapkan satu warna berbeda untuk satu elemen. Misalnya seperti menyamakan warna sofa dengan warna tirai, warna cat furnitur kayu dengan warna list tembok, dan sebagainya.
Dari cara pengkomposisian warna tersebut jugalah desain interior klasik Eropa senantiasa memberikan ketenganan bagi penghuninya.

PENCAHAYAAN TERASA HANGAT BAIK SIANG MAUPUN MALAM

Ketersediaan jendela bertirai untuk pendukung pencahayaan siang hari disertai dengan penambahan lampu – lampu sebagai penerangan di malam hari menjadikan interior rumah klasik Eropa terasa hangat kapan pun waktunya.
Khusus untuk pengaplikasian lampu biasanya terbagi menjadi lampu utama dan lampu tambahan. Lampu utama lebih difungsikan untuk memberi cahaya seluruh ruangan. Sedangkan lampu tambahan akan berperan dalam memberikan kehangatan di malam hari.

PELAPIS TAMBAHAN UNTUK LANTAI

Suasana hangat dari pencahayaan kemudian juga disempurnakan oleh adanya pelapis lantai, baik berupa karpet dari bahan woll ataupun vinyl. Pelapis lantai hampir pasti selalu ada pada rumah – rumah bertema klasik Eropa.
Mungkin sebagian besar pecinta gaya klasik akan lebih condong ke penggunaan karpet woll sebab jenis ini lebih bergengsi ketimbang vinyl.
Mungkin dilihat dari harga vinyl lantai yang lebih murah membuat orang – orang berfikir material tersebut kurang cocok bagi gaya klasik. Namun sebetulnya apapun jenis pelapis lantainya asalkan sesuai terhadap nuansa dan tampilan ruangan klasik secara keseluruhan tetap layak diaplikasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan feed

Definisi Warna

gedungarsitek.blogspot.com - Apa definisi dari warna? Apa kamu tahu definisi warna? Apa saya harus paham, tahu definisi warna? Kenapa deng...