Arsitektur Gaya Eropa
Pertanyaan: Saya tertarik dengan arsitektur gaya Eropa. Karena itu saya berencana untuk membangun rumah bergaya Eropa. Apa saja yang perlu diperhatikan pada arsitektur gaya Eropa?
Jawab:
Gaya arsitektur luar negeri memang menarik minat banyak orang. Pada beberapa tahun kedepan, arsitektur ini juga menjadi salah satu trend arsitektur di Indonesia. Dari beberapa arsitektur gaya import, gaya Eropa menjadi salah satu gaya yang begitu digemari. Bukan hanya karena bentuknya yang menarik. Arsitektur gaya Eropa juga terkesan kokoh. Selain itu gaya Eropa juga tidak terlalu rumit, terlebih untuk gaya Eropa modern.
Jika dilihat secara sekilas, arsitektur Eropa modern tampak tidak berbeda jauh dengan gaya minimalis. Bentuk-bentuk tegas menjadi salah satu ciri khas dari arsitektur ini. Akan tetapi ada beberapa perbedaan. Salah satunya adalah penerapan ornamen. Pada gaya minimalis, ornamen sangat dilarang. Tapi pada arsitektur gaya Eropa, ornamen masih dimaklumi. Dalam gaya Eropa, perpaduan yang digunakan adalah seni dan teknik sipil.
Gaya arsitektur Eropa sendiri mengacu pada arsitektur Yunani. Akan tetapi kini gaya tersebut berkembang. Variasinya menjadi lebih banyak seperti arsitektur gaya Renaissance, gaya Gotik, gaya Barok dan Rococo. Jika Anda tertarik dengan gaya Eropa, Anda bisa mengacu pada keempat gaya tersebut. Tapi apa ciri khas dari keempat gaya tersebut? Sebelum Anda memutuskan untuk menerapkan gaya tertentu, tentunya Anda harus mengetahui ini.
Pada gaya Renaissance, tiang-tiang bergaya klasik menjadi ciri khas utamanya. Tiang-tiangnya penuh dengan ornamen dan tampak dekoratif. Tapi umumnya gaya ini lebih sering diterapkan pada bangunan-bangunan pemerintahan. Meski demikian, rumah pribadi masih bisa menerapkan gaya ini. Hanya saja dibutuhkan beberapa penyesuaian. Arsitektur ini juga dapat disulap menjadi arsitektur Eropa modern yang lebih minimalis.
Gaya lain yang bisa dipertimbangkan adalah gaya gothic. Gaya ini menggunakan busur-busur lancip dan flying buttress sebagai ciri khasnya. Sebenarnya gaya ini merupakan gaya penyimangan dari gaya Renaissance. Akan tetapi gaya ini termasuk gaya Eropa klasik yang masih dipertahankan. Untuk pilihan lain, masih ada gaya Barok dan Rococo. Kedua arsitektur ini memang berbeda, akan tetapi ada kemiripan diantara keduanya. Ciri khas dari arsitektur ini adalah warna yang lebih beragam dan adanya menara kembar.
Untuk rumah hunian, gaya arsitektur di atas tentu tampak terlalu berlebihan. Akan tetapi gaya-gaya tersebut bisa dimodifikasi. Misalnya saja dengan mengecilkan dimensinya. Selanjutnya menyesuaikannya dengan lingkungan sekitar. Gaya di atas tidak harus diterapkan secara persis. Memberi sedikit sentuhan minimalis juga bisa memberi kesan unik. Tapi tetap perhatikan ciri khas dan esensi dari arsitektur tersebut.
Membuat rumah dengan arsitektur Eropa modern memang cukup sulit. Jika salah, arsitektur juga tampak aneh dan berantakan. Untuk itu ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahlinya terlebih dahulu.
Pertanyaan: Saya tertarik dengan arsitektur gaya Eropa. Karena itu saya berencana untuk membangun rumah bergaya Eropa. Apa saja yang perlu diperhatikan pada arsitektur gaya Eropa?
Jawab:
Gaya arsitektur luar negeri memang menarik minat banyak orang. Pada beberapa tahun kedepan, arsitektur ini juga menjadi salah satu trend arsitektur di Indonesia. Dari beberapa arsitektur gaya import, gaya Eropa menjadi salah satu gaya yang begitu digemari. Bukan hanya karena bentuknya yang menarik. Arsitektur gaya Eropa juga terkesan kokoh. Selain itu gaya Eropa juga tidak terlalu rumit, terlebih untuk gaya Eropa modern.
Jika dilihat secara sekilas, arsitektur Eropa modern tampak tidak berbeda jauh dengan gaya minimalis. Bentuk-bentuk tegas menjadi salah satu ciri khas dari arsitektur ini. Akan tetapi ada beberapa perbedaan. Salah satunya adalah penerapan ornamen. Pada gaya minimalis, ornamen sangat dilarang. Tapi pada arsitektur gaya Eropa, ornamen masih dimaklumi. Dalam gaya Eropa, perpaduan yang digunakan adalah seni dan teknik sipil.
Gaya arsitektur Eropa sendiri mengacu pada arsitektur Yunani. Akan tetapi kini gaya tersebut berkembang. Variasinya menjadi lebih banyak seperti arsitektur gaya Renaissance, gaya Gotik, gaya Barok dan Rococo. Jika Anda tertarik dengan gaya Eropa, Anda bisa mengacu pada keempat gaya tersebut. Tapi apa ciri khas dari keempat gaya tersebut? Sebelum Anda memutuskan untuk menerapkan gaya tertentu, tentunya Anda harus mengetahui ini.
Pada gaya Renaissance, tiang-tiang bergaya klasik menjadi ciri khas utamanya. Tiang-tiangnya penuh dengan ornamen dan tampak dekoratif. Tapi umumnya gaya ini lebih sering diterapkan pada bangunan-bangunan pemerintahan. Meski demikian, rumah pribadi masih bisa menerapkan gaya ini. Hanya saja dibutuhkan beberapa penyesuaian. Arsitektur ini juga dapat disulap menjadi arsitektur Eropa modern yang lebih minimalis.
Gaya lain yang bisa dipertimbangkan adalah gaya gothic. Gaya ini menggunakan busur-busur lancip dan flying buttress sebagai ciri khasnya. Sebenarnya gaya ini merupakan gaya penyimangan dari gaya Renaissance. Akan tetapi gaya ini termasuk gaya Eropa klasik yang masih dipertahankan. Untuk pilihan lain, masih ada gaya Barok dan Rococo. Kedua arsitektur ini memang berbeda, akan tetapi ada kemiripan diantara keduanya. Ciri khas dari arsitektur ini adalah warna yang lebih beragam dan adanya menara kembar.
Untuk rumah hunian, gaya arsitektur di atas tentu tampak terlalu berlebihan. Akan tetapi gaya-gaya tersebut bisa dimodifikasi. Misalnya saja dengan mengecilkan dimensinya. Selanjutnya menyesuaikannya dengan lingkungan sekitar. Gaya di atas tidak harus diterapkan secara persis. Memberi sedikit sentuhan minimalis juga bisa memberi kesan unik. Tapi tetap perhatikan ciri khas dan esensi dari arsitektur tersebut.
Membuat rumah dengan arsitektur Eropa modern memang cukup sulit. Jika salah, arsitektur juga tampak aneh dan berantakan. Untuk itu ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahlinya terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar