5 CIRI KHAS DESAIN INDUSTRIAL YANG HARUS ANDA TAHU
Beberapa tahun belakangan selain shabby chic, industrial merupakan konsep arsitektur yang banyak diterapkan pada eksterior dan interior sebuah kafe, restoran, atau hunian. Konsep unik ini sebenarnya terinspirasi dari bangunan bekas pabrik di Eropa yang dibangun ulang tanpa menghilangkan bentuk aslinya.
Inilah mengapa bangunan bergaya industrial cenderung “maskulin” dengan warna-warna monokrom, berkonsep ala pabrik tua, dan sarat dengan nilai seni. hal tersebut tentu sangat berbanding terbalik dengan shabby chic dan warna-warna pastelnya yang feminin.
Bagi beberapa orang, konsep ini mungkin dianggap terlalu suram. Tapi bagi sebagian lain, industrial merupakan gaya khas yang modern, simple, dan bercita rasa seni tinggi. Selain konsepnya yang unik, desain industrial juga memiliki beberapa ciri khusus yang berbeda dari kebanyakan konsep arsitektur.
Berikut merupakan 5 ciri khas desain industrial yang harus Anda tahu, di antaranya:
Menggunakan material upcycle dan recycle
Ciri utama yang makin menambah kesan gloomy pada hunian bergaya industrial adalah penggunaan material upcycle dan recycle. Upcycle merupakan barang bekas yang dimodifikasi dengan barang baru sehingga memiliki kegunaan yang baru pula. Misalnya: menggunakan besi bekas yang diberi bohlam baru dan menjadikannyastanding lamp di ruang tamu.
Sedangkan recycle merupakan proses daur ulang barang-barang bekas agar bisa digunakan kembali secara layak, misalnya: menggunakan kursi bekas angkutan umum yang telah diperbaiki sebagai kursi di teras atau taman. Cita rasa yang mampu melihat potensi barang bekas sebagai karya seni inilah yang membuat desain industrial diminati banyak orang.
Minimalisasi proses finishing
Selain penggunaan barang-barang bekas, ciri khas desain industrial lainnya bisa dilihat dari proses finishing sebuah bangunan. Untuk tembok bata merah misalnya. Jika kebanyakan rumah akan memoles bata dengan semen lalu mengecatnya menggunakan warna-warna favorit, di desain industrial proses tersebut dihilangkan sehingga membuat unsur utama bata merah terekspos.
Sisi tembok yang minim finishing akan menciptakan kesan khas industrial yang usang, kusam, tetapi terlihat cantik dan indah dipandang. Istilah kerennya, desain yangeffortless tetapi bernilai seni tinggi.
Identik dengan warna monokrom
Karena menggunakan elemen-elemen alam seperti bata, besi, dan kayu yang disajikan secara kasar, warna monokrom dianggap sesuai saat dipadukan dengan konsep industrial. Tidak heran jika kebanyakan furnitur atau interior pada hunian industrial identik dengan warna monokrom dan warna-warna bumi seperti cokelat, abu-abu, dan hijau kusam.
Sistem bangunan terekspos
Salah satu ciri utama bangunan industrial adalah over expose. Artinya banyak hal yang dibiarkan “terlihat” dan ditata sedemikian rupa sehingga tampak rapi, berkonsep, dan bergaya. Sistem bangunan seperti saluran listrik, pipa air, ventilasi, dan pendingin udara misalnya.
Pada bangunan industrial, elemen-elemen yang biasanya tersembunyi di balik dinding tersebut sengaja dimunculkan untuk menambah kesan gloomy dan khas pabrik tua Eropa. Meskipun begitu, tidak semua sistem bangunan bisa diekspos. Kita harus tahu mana yang sekiranya pantas diekspos dan mana yang tidak.
Elemen lantai unik
Penggunaan granit atau keramik sangat tidak disarankan pada bangunan berkonsep industrial karena akan mengurangi nilai-nilai keusangannya. Untuk lantai, Anda bisa menggunakan lantai parquette, acian, beton, atau semen. Unsur-unsur tersebut bisa meningkatkan cita rasa industrial yang khas, dan menciptakan suasana gloomyyang keren.
Meskipun kelihatannya muram, bukan berarti desain ini tidak memiliki sisi yang cantik. Agar rumah tampak harmonis, gunakan furnitur berwarna cerah untuk menyeimbangkan warna-warna monokrom pada unsur-unsur bangunan. Jadi, apakah Anda tertarik untuk menggunakan desain industrial saat membangun rumah nanti?
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar